Langsung ke konten utama

Trik Agar Jendela JFrame Selalu Tampil di Tengah Layar

Trik Agar Jendela JFrame Selalu Tampil di Tengah Layar


 
Saat kita membuat program GUI dengan Swing, jendelanya sering tampil pada pojok kiri atas atau pada titik (0,0).
Bagaimana caranya agar jendela selalu tampil di tengah-tengah layar?
Apakah kita harus mengatur manual posisi titiknya?
Ya perlu, untuk lebih jelasnya mari kita bahas…

Class-class yang dibutuhkan

Ada dua class yang kita butuhkan untuk membuat jendela JFrame tampil di tengah-tengah.
  1. Dimension untuk membuat objek dimensi
  2. Toolkit untuk mengambil ukuran layar
Kedua class tersebut berada dalam package java.awt.

Method untuk Mengatur Posisi Jendela

Method untuk mengatur posisi jendela adalah setLocation() dengan argumen lokasi koordinat titik x dan y.
  1. x titik horizontal;
  2. y titik vertikal.
Posisi Jenela dalam koordinat layar
Maka untuk membuat jendela tampil di tengah-tengah layar, kita harus menyesuaikan koordinat x dan y berdasarkan tinggi dan lebar layar.
// mengambil ukuran layar
Dimension layar = Toolkit.getDefaultToolkit().getScreenSize();

// membuat titik x dan y
int x = layar.width / 2  - jendela.getSize().width / 2;
int y = layar.height / 2 - jendela.getSize().height / 2;

jendela.setLocation(x, y);
Pertama kita membagi tinggi dan lebar jendela dengan 2. Sehingga titik yang akan kita dapatkan tepat berada di tengah-tengah layar.
Misalkan ukuran layarnya adalah 800x600, maka titik yang akan didapatkan adalah x=400 dan y=300.
Akan tetapi jendelanya tidak tampil di tengah layar dengan sempurnya, karena jendela juga memiliki tinggi dan lebar.
Posisi tengah-tengah layar
Untuk mengatasi ini, hasil bagi dua dari tinggi dan lebar layar kita kurangi dengan tinggi dan lebar jendela yang dibagi dua juga.
int x = layar.width / 2  - jendela.getSize().width / 2;
int y = layar.height / 2 - jendela.getSize().height / 2;
Sekarang jendelanya sudah ditampilkan di tengah-tengah layar.
Posisi tengah-tengah jendela

Kode Lengkap

Sudah paham kan dengan teorinya?
Sekarang mari kita coba terapkan dalam kode.
Silahkan buat JFrame baru, lalu impor class yang dibutuhkan.
import java.awt.Dimension;
import java.awt.Toolkit;
Setelah itu, tambahkan kode berikut pada contstuctor atau di bawah initComponent().
// mengambil ukuran layar
Dimension layar = Toolkit.getDefaultToolkit().getScreenSize();

// membuat titik x dan y
int x = layar.width / 2  - this.getSize().width / 2;
int y = layar.height / 2 - this.getSize().height / 2;

this.setLocation(x, y);
kita menggunakan this untuk menggantikan jendela, karena jendela yang kita buat adalah class turunan dari JFrame.
Sehingga kode lengkapnya akan seperti ini:
import java.awt.Dimension;
import java.awt.Toolkit;

public class JendelaPercobaan extends javax.swing.JFrame {

    // konstruktor
    public JendelaPercobaan() {
        initComponents();
        
        // mengambil ukuran layar
        Dimension layar = Toolkit.getDefaultToolkit().getScreenSize();

        // membuat titik x dan y
        int x = layar.width / 2  - this.getSize().width / 2;
        int y = layar.height / 2 - this.getSize().height / 2;

        this.setLocation(x, y);
    }

    @SuppressWarnings("unchecked")
    // <editor-fold defaultstate=“collapsed” desc=“Generated Code”>                          
    private void initComponents() {

        jLabel1 = new javax.swing.JLabel();

        setDefaultCloseOperation(javax.swing.WindowConstants.EXIT_ON_CLOSE);

        jLabel1.setText("www.petanikode.com");

        javax.swing.GroupLayout layout = new javax.swing.GroupLayout(getContentPane());
        getContentPane().setLayout(layout);
        layout.setHorizontalGroup(
            layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING)
            .addGroup(layout.createSequentialGroup()
                .addGap(138, 138, 138)
                .addComponent(jLabel1)
                .addContainerGap(143, Short.MAX_VALUE))
        );
        layout.setVerticalGroup(
            layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING)
            .addGroup(layout.createSequentialGroup()
                .addGap(134, 134, 134)
                .addComponent(jLabel1)
                .addContainerGap(149, Short.MAX_VALUE))
        );

        pack();
    }// </editor-fold>                        

    public static void main(String args[]) {
        /* Set the Nimbus look and feel /
        //<editor-fold defaultstate=“collapsed” desc=” Look and feel setting code (optional) “>
        / If Nimbus (introduced in Java SE 6) is not available, stay with the default look and feel.
         * For details see http://download.oracle.com/javase/tutorial/uiswing/lookandfeel/plaf.html 
         /
        try {
            for (javax.swing.UIManager.LookAndFeelInfo info : javax.swing.UIManager.getInstalledLookAndFeels()) {
                if (“Nimbus”.equals(info.getName())) {
                    javax.swing.UIManager.setLookAndFeel(info.getClassName());
                    break;
                }
            }
        } catch (ClassNotFoundException ex) {
            java.util.logging.Logger.getLogger(JendelaPercobaan.class.getName()).log(java.util.logging.Level.SEVERE, null, ex);
        } catch (InstantiationException ex) {
            java.util.logging.Logger.getLogger(JendelaPercobaan.class.getName()).log(java.util.logging.Level.SEVERE, null, ex);
        } catch (IllegalAccessException ex) {
            java.util.logging.Logger.getLogger(JendelaPercobaan.class.getName()).log(java.util.logging.Level.SEVERE, null, ex);
        } catch (javax.swing.UnsupportedLookAndFeelException ex) {
            java.util.logging.Logger.getLogger(JendelaPercobaan.class.getName()).log(java.util.logging.Level.SEVERE, null, ex);
        }
        //</editor-fold>

        / Create and display the form */
        java.awt.EventQueue.invokeLater(new Runnable() {
            public void run() {
                new JendelaPercobaan().setVisible(true);
            }
        });
    }

    // Variables declaration - do not modify                     
    private javax.swing.JLabel jLabel1;
    // End of variables declaration                   
}
Silahkan di-run dan lihatlah hasilnya:
Jendela JFrame di tengah layar
Referensi: Stack Overflow

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR PEMBUATAN INDIKATOR

PROSEDUR PEMBUATAN INDIKATOR 1. EBT (ERIOCROM BLACK T) Timbang 100 mg serbuk zat warna EBT ,10 gram Kristal NaCl atau Kristal Na2SO4 an hidrat. Kedua zat tersebut dicampur dengan cara menggerus didalam mortar sampai halus dan merata. Penggunaannya 100 mg (seujung spatel ) untuk satu kali titrasi. 2. Merah metil Larutkan 25 mg metil P dengan 0,95 ml larutan Natrium hidroksida 0,05 N dan 5 ml etanol 95 % setelah larut sempurna, tambahkan etanol 50 % secukupnya hingga 250,0 ml 3. Jingga metil Larutkan jingga metil P 0,04 % b/v dalam etanol 20 % 4. BTB Larutkan 100 mg biru brom timol P dengan 3,2 ml Natrium Hidroksida 0,05 N dan 5 ml etanol 90 % ,setelah larut sempurna tambahkan etanol 20 % secukupnya hingga 250,0 ml. 5. MUREXIDE Haluskan 100 mg serbuk murexide dengan 10 gram KNO3 atau 10 gram NaCl . Pada pemakaiannya 100 gram serbuk murexide tiap volume 150 sampai 200 ml. 6. Larutan indicator Fenolftalein 0,035 %. Timbang ± 0,035 gram Fenolftalein ,lar

LARUTAN PADA KIMIA ANALITIK KUANTITATIF

LARUTAN PADA KIMIA ANALITIK KUANTITATIF 1.        LARUTAN NaOH 0,1  N                 4 gram NaOH dalam 1 Liter 2.        LARUTAN HCl 0,1 N HCl pekat = 37% HCl pekat = 12 M = 12 N                 8,33 mL HCl pekat = 1 Liter 0,1 N 3.        LARUTAN H 2 SO 4 0,1 N H 2 SO 4 pekat = 96 % H 2 SO 4 pekat = 17,63 M = 18 M = 36 N        2,78 mL H 2 SO 4 pekat = 1 liter 0,1 N 4.        LARUTAN CH 3 COOH 0,1 N CH 3 COOH pekat = 99,5 % CH 3 COOH pekat = 17 M = 17 N        5,88 mL CH 3 COOHpekat = 1 liter 0,1 N 5.        LARUTAN Na 2 S 2 O 3 0,1 N             26 gram Na 2 S 2 O 3 dengan 0,2   g Na 2 CO 3 dilarutkan dalam air bebas CO 2 segar sampai volume 1000 ml 6.        LARUTAN KIO 3 0,1 N             3 , 5 g KIO 3 encerkan dengan air hingga 1000 m L 7.        LARUTAN KMnO 4 0,1 N      3,3 gram Kalium Permanganat P adat dilarutkan dalan air hingga 1000 ml 8.        LARUTAN IODIUM (I 2 ) 0,1 N 12,69 gram I 2 P adat ke dalam la

Membuat Air Mawar

  Membuat Air Mawar   1.      Metoda Merebus Bahan: - 2 hingga 3 cangkir kelopak mawar segar yang sudah bersih - Panci ukuran besar - Botol semprot - 2 liter  air  Langkah-langkah: 1. Masukkan kelopak mawar bersih ke dalam panci dan tuangkan air suling ke dalamnya. 2. Letakkan panci di atas kompor dengan api kecil. 3. Masak selama 30 menit hingga mendidih dan kelopak bunga berubah warna. 4. Setelah itu diamkan hingga dingin dan masukan ke dalam botol semprot. Kalau ingin mendapatkan sensasi segar, Anda bisa taruh botol air mawar ke dalam kulkas sebelum digunakan. 2. Metode penghancuran Bahan: - 7-8 kelopak mawar segar atau kering dan sudah dibersihkan - Air suling - Mangkuk - Saringan - Lesung dan alu - Botol kaca Langkah-langkah: 1. Haluskan kelopak bunga menggunakan lesung dan alu. Kemudian masukan kedalam mangkuk yang berisi air sulingan secukupnya dan biarkan selama 2-3 jam. 2. Tuang campuran air dan kelopak itu ke dalam panci dan ma