Langsung ke konten utama

MENENTUKAN KADAR GLUKOSA

MENENTUKAN  KADAR GLUKOSA
PERCOBAAN IV

TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan kadar glukosa dalam sampel

ALAT DAN BAHAN :
Alat
Bahan
1. Buret dan Statif
1. Larutan KI  10 %
2. Pipet Volume (10 mL)
2. Larutan KIO3 0,128 N
3. Labu Erlenmeyer 3 buah
3. Larutan sampel glukosa
4. Pipet Volume (25 mL)
4. Larutan Asam Sulfat 10 %
5. Lap/tisue
5. Larutan Amylum
6. Pump pipet
6. Larutan Na2S2O3 0,096 N
7. Gelas ukur 100 mL
7. Aquadest
8. Pipet tetes

9. Kertas Karbon/Palstik hitam


CARA KERJA :
1.      Bersihkan semua alat
2.      Masukkan larutan Na2S2O3 ke dalam buret
3.      Catat konsentrasi Na22O3 dan Volume awal
4.      Pipet 10 ml larutan sampel, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer
5.      Pipet 25 mL larutan KIO3 , masukkan dalam labu Erlenmeyer yang berisi sampel, catat konsentrasi KIO3.
6.      Tambahkan 10 mL larutan KI ke dalam labu Erlenmeyer
7.      Tambahkan 3 mL larutan H2SO4 10% pada labu erlenmeyer
8.      Tambahkan 50 mL aquadest pada labu Erlenmeyer
9.      Tutup pakai kertas karbon atau plastic hitam, biarkan 5 menit
10.  Lakukan titrasi dengan larutan Na2S2O3 dari buret sampai terjadi perubahan warna dari Coklat – kuning minyak kelapa
11.  Tambahkan 1 pipet larutan amylum
12.  Lakukan titrasi lagi sampai warna biru hilang dan menjadi tidak berwarna
13.  Catat volume Na2S2O3 yang diperlukan
14.  Lakukan percobaan sebanyak 3 kali
15.  Hitung kadar glukosa dalam sampel.
16.  Bersihkan semua alat dan meja.

RUMUR PERHITUNGAN PERHITUNGAN KADAR GLUKOSA

V1 x N1  = (V2 x N2) + (V3 x N3)

 %
         

KETERANGAN :

V1 = Volume KIO3 = 25 mL
N1 = Normalitas KIO3 = 0,128 N
V2 = Volume sampel glukosa = 10 mL
N2 = Normalitas sampel glukosa = …… N
V3 = Volume Na2S2O3 = ……. mL
N3 = Normalitas Na2S2O3  = 0,096 N



MENENTUKAN  KADAR GLUKOSA
PERCOBAAN IV

Nama Peserta Ujian       :…………………………………….
Nomor Ujian                  :…………………………………....
Nomor Meja                   :……………………………………
Nomor Sampel               :……………………………………
Hari/Tanggal                  :……………/………………………
Waktu                            :…………………………………….
DATA HASIL PERCOBAAN :
No.
Volume Na2S2O3 Terbaca pada Buret
Volume Na2S2O3
Akhir
Awal
1



2



3



Volume Na2S2O3 rata-rata


V1 = Volume KIO3 = 25 mL
N1 = Normalitas KIO3 = ………….N (ada di botol)
V2 = Volume sampel glukosa = 10 mL
V3 = Volume Na2S2O3 = ……………. mL ( hasil percobaan)
N3 = Normalitas Na2S2O3  = …………. N ( ada di botol)
PERHITUNGAN







KESIMPULAN

……………………………………………………………………………….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR PEMBUATAN INDIKATOR

PROSEDUR PEMBUATAN INDIKATOR 1. EBT (ERIOCROM BLACK T) Timbang 100 mg serbuk zat warna EBT ,10 gram Kristal NaCl atau Kristal Na2SO4 an hidrat. Kedua zat tersebut dicampur dengan cara menggerus didalam mortar sampai halus dan merata. Penggunaannya 100 mg (seujung spatel ) untuk satu kali titrasi. 2. Merah metil Larutkan 25 mg metil P dengan 0,95 ml larutan Natrium hidroksida 0,05 N dan 5 ml etanol 95 % setelah larut sempurna, tambahkan etanol 50 % secukupnya hingga 250,0 ml 3. Jingga metil Larutkan jingga metil P 0,04 % b/v dalam etanol 20 % 4. BTB Larutkan 100 mg biru brom timol P dengan 3,2 ml Natrium Hidroksida 0,05 N dan 5 ml etanol 90 % ,setelah larut sempurna tambahkan etanol 20 % secukupnya hingga 250,0 ml. 5. MUREXIDE Haluskan 100 mg serbuk murexide dengan 10 gram KNO3 atau 10 gram NaCl . Pada pemakaiannya 100 gram serbuk murexide tiap volume 150 sampai 200 ml. 6. Larutan indicator Fenolftalein 0,035 %. Timbang ± 0,035 gram Fenolftalein ,lar

LARUTAN PADA KIMIA ANALITIK KUANTITATIF

LARUTAN PADA KIMIA ANALITIK KUANTITATIF 1.        LARUTAN NaOH 0,1  N                 4 gram NaOH dalam 1 Liter 2.        LARUTAN HCl 0,1 N HCl pekat = 37% HCl pekat = 12 M = 12 N                 8,33 mL HCl pekat = 1 Liter 0,1 N 3.        LARUTAN H 2 SO 4 0,1 N H 2 SO 4 pekat = 96 % H 2 SO 4 pekat = 17,63 M = 18 M = 36 N        2,78 mL H 2 SO 4 pekat = 1 liter 0,1 N 4.        LARUTAN CH 3 COOH 0,1 N CH 3 COOH pekat = 99,5 % CH 3 COOH pekat = 17 M = 17 N        5,88 mL CH 3 COOHpekat = 1 liter 0,1 N 5.        LARUTAN Na 2 S 2 O 3 0,1 N             26 gram Na 2 S 2 O 3 dengan 0,2   g Na 2 CO 3 dilarutkan dalam air bebas CO 2 segar sampai volume 1000 ml 6.        LARUTAN KIO 3 0,1 N             3 , 5 g KIO 3 encerkan dengan air hingga 1000 m L 7.        LARUTAN KMnO 4 0,1 N      3,3 gram Kalium Permanganat P adat dilarutkan dalan air hingga 1000 ml 8.        LARUTAN IODIUM (I 2 ) 0,1 N 12,69 gram I 2 P adat ke dalam la

C++ #03 Mengenal Fungsi Input dan Output

Belajar C++ #03: Mengenal Fungsi Input dan Output pada C++ #  C++ Pada dasarnya, program komputer hanya terdiri dari tiga bagian: Input  adalah sesuatu data yang kita masukan ke dalam program. Input biasanya diambil dari perangakat inputan seperti keyboard, mouse, kamera, microphone, dll. Proses  adalah langkah-langkah yang harus dilakukan program untuk menghasilkan output. Output  adalah informasi yang dihasilkan setelah dilakukan proses. Output biasanya ditampilkan ke layar komputer. Pada bahasa pemrograman C++, terdapat beberapa fungsi dasar untuk menampilkan output dan mengambil input. Apa saja itu? Mari kita bahas… Fungsi Output pada C++ C++ memiliki empat fungsi dasar untuk menampilkan output: cout  untuk menampilkan teks ke layar; cerr  untuk menampilkan error; clog  untuk menampilkan log; printf()  untuk menampilkan output, fungsi ini dari C; Kita akan fokus memabahas yang dua saja, yakni  cout  dan  printf() . Soalnya  cerr  dan  clog