Langsung ke konten utama

KOMPLEKSOMETRI

KOMPLEKSOMETRI
Pembuatan CaCO3 0,02 M
Mr = 100

1.      Timbang  2 gram CaCO3
2.      Masukkan dalam beaker glass yang 100 mL aquadest + 20 mL HCl 10%. Kocok hingga homogen.
3.      Masukkan dalam labu ukur 1000 mL tambahkan aquadest sampai batas garis.Kocok hingga homogen.
4.      Simpan dalam botol beri label CaCO3 0,02 M

Pembuatan Na-EDTA 0,02 M
Mr = 372.24  

1.      Timbang 7,5 gram EDTA kristal .
2.      Masukkan dalam beaker glass yang berisi 200 mL aquadest. Kocok hingga homogen.
3.      Masukkan dalam labu ukur 1000 mL. Tambahkan aquadest sampai garis batas. Kocok hingga homogen.
4.      Simpan dalam botol coklat dan beri label Na-EDTA 0,02 M

Pembuatan Indikator EBT (ERIOCROM BLACK T)
1.      Timbang 0,1 g serbuk zat warna EBT dan 10 gram Kristal NaCl
2.      Kedua zat tersebut dicampur dengan cara menggerus didalam mortar sampai halus dan merata
3.      Penggunaannya 100 mg (seujung spatel ) untuk satu kali titrasi

Pembuatan Buffer Ammonium pH 10
1.      Timbang 27 gram NH4Cl, masukkan dalam beaker glass 500 mL
2.      Tambahkan aquadest 100 mL. Kocok hingga semuanya larut.
3.      Ukur 285 mL NH3 pekat dengan gelas ukur.
4.      Masukkan pada beaker Glass yang berisi larutan NH4Cl. Kocok hingga homogen.
5.      Tambahkan aquadest sampai mencapai 500 mL.




























PRAKTIKUM TITRASI KOMPLEKSOMETRI 1
PENETAPAN KONSENTRASI Na-EDTA
TUJUAN :
            Menentukan konsentrasi Na-EDTA
ALAT DAN BAHAN:
            Alat      :                                                                       Bahan :
Buret
1 buah
Larutan CaCO3 0,02 M
50 mL
Labu Erlenmeyer
3 buah
Larutan Na-EDTA
50 mL
Beaker Glass
2 buah
Larutan HCl
50 mL
Gelas ukur
1 buah
Larutan buffer NH4+ pH 10
50 mL
Pipet Volume
1 buah
Indikator EBT
100 mg
Pump Pipet
-
Aquadst
secukupnya

CARA KERJA
1.      Bersihkan buret dengan air
2.      Masukkan larutan Na-EDTA
3.      Pipet 10 ml larutan CaCO3, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer,
4.      Encerkan dengan 50 ml aquadest,
5.      Tambahkan10 ml larutan buffer NH4+ pH 10,
6.      Tambahkan 25 mg (satu ujung spatula kaca) indikator Eriokrom Black T (EBT)
7.      Titrasi dengan larutan Na-EDTA yang ada diburet.
8.      Hentikan titrasi saat perubahan warna dari MERAH menjadi BIRU.
9.      Catat volume Na-EDTA yang dipergunakan
10.  Hitung konsentrasi Na-EDTA

DATA PERCOBAAN
           
No. Absen
Nama Siswa
Kelas : XII/….   No. Meja : ……
Volume
Volume Titrasi
akhir
awal















V2 = Volume Rata-rata


Perhitungan :
V1 = NaCO3 =  10 mL                                    N1 = NaCO3 =  0,02 N
V2= …………………mL                   N2 = ………………...N

V1 x N1 = V2 x N2







Kesimpulan :












Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR PEMBUATAN INDIKATOR

PROSEDUR PEMBUATAN INDIKATOR 1. EBT (ERIOCROM BLACK T) Timbang 100 mg serbuk zat warna EBT ,10 gram Kristal NaCl atau Kristal Na2SO4 an hidrat. Kedua zat tersebut dicampur dengan cara menggerus didalam mortar sampai halus dan merata. Penggunaannya 100 mg (seujung spatel ) untuk satu kali titrasi. 2. Merah metil Larutkan 25 mg metil P dengan 0,95 ml larutan Natrium hidroksida 0,05 N dan 5 ml etanol 95 % setelah larut sempurna, tambahkan etanol 50 % secukupnya hingga 250,0 ml 3. Jingga metil Larutkan jingga metil P 0,04 % b/v dalam etanol 20 % 4. BTB Larutkan 100 mg biru brom timol P dengan 3,2 ml Natrium Hidroksida 0,05 N dan 5 ml etanol 90 % ,setelah larut sempurna tambahkan etanol 20 % secukupnya hingga 250,0 ml. 5. MUREXIDE Haluskan 100 mg serbuk murexide dengan 10 gram KNO3 atau 10 gram NaCl . Pada pemakaiannya 100 gram serbuk murexide tiap volume 150 sampai 200 ml. 6. Larutan indicator Fenolftalein 0,035 %. Timbang ± 0,035 gram Fenolftalein ,lar

LARUTAN PADA KIMIA ANALITIK KUANTITATIF

LARUTAN PADA KIMIA ANALITIK KUANTITATIF 1.        LARUTAN NaOH 0,1  N                 4 gram NaOH dalam 1 Liter 2.        LARUTAN HCl 0,1 N HCl pekat = 37% HCl pekat = 12 M = 12 N                 8,33 mL HCl pekat = 1 Liter 0,1 N 3.        LARUTAN H 2 SO 4 0,1 N H 2 SO 4 pekat = 96 % H 2 SO 4 pekat = 17,63 M = 18 M = 36 N        2,78 mL H 2 SO 4 pekat = 1 liter 0,1 N 4.        LARUTAN CH 3 COOH 0,1 N CH 3 COOH pekat = 99,5 % CH 3 COOH pekat = 17 M = 17 N        5,88 mL CH 3 COOHpekat = 1 liter 0,1 N 5.        LARUTAN Na 2 S 2 O 3 0,1 N             26 gram Na 2 S 2 O 3 dengan 0,2   g Na 2 CO 3 dilarutkan dalam air bebas CO 2 segar sampai volume 1000 ml 6.        LARUTAN KIO 3 0,1 N             3 , 5 g KIO 3 encerkan dengan air hingga 1000 m L 7.        LARUTAN KMnO 4 0,1 N      3,3 gram Kalium Permanganat P adat dilarutkan dalan air hingga 1000 ml 8.        LARUTAN IODIUM (I 2 ) 0,1 N 12,69 gram I 2 P adat ke dalam la

C++ #03 Mengenal Fungsi Input dan Output

Belajar C++ #03: Mengenal Fungsi Input dan Output pada C++ #  C++ Pada dasarnya, program komputer hanya terdiri dari tiga bagian: Input  adalah sesuatu data yang kita masukan ke dalam program. Input biasanya diambil dari perangakat inputan seperti keyboard, mouse, kamera, microphone, dll. Proses  adalah langkah-langkah yang harus dilakukan program untuk menghasilkan output. Output  adalah informasi yang dihasilkan setelah dilakukan proses. Output biasanya ditampilkan ke layar komputer. Pada bahasa pemrograman C++, terdapat beberapa fungsi dasar untuk menampilkan output dan mengambil input. Apa saja itu? Mari kita bahas… Fungsi Output pada C++ C++ memiliki empat fungsi dasar untuk menampilkan output: cout  untuk menampilkan teks ke layar; cerr  untuk menampilkan error; clog  untuk menampilkan log; printf()  untuk menampilkan output, fungsi ini dari C; Kita akan fokus memabahas yang dua saja, yakni  cout  dan  printf() . Soalnya  cerr  dan  clog