Langsung ke konten utama

Menentukan daya hantar listrik pada larutan dan menentukan larutan asam, basa dan garam.

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR
I.          JUDUL PERCOBAAN :
Menentukan daya hantar listrik pada larutan dan menentukan larutan asam, basa dan garam.
II.      TEORI DASAR
                 Daya hantar listrik pada larutan terjadi karena ionisasi larutan dalam pelarut.
Reaksi ionisasi :
     Garam :                       BxAy                « x By+   + y Ax-
     Asam  :                        HxA                 « x H+    +  Ax-
     Basa   :                                    B(OH)y            «  By+   +  y OH-
                 Senyawa-senyawa yang menghantarkan listrik berupa senyawa ionik dan senyawa kovalen polar.
                 Semua senyawa garam berupa senyawa mempunyai ikatan ionik. Semua senyawa basa mempunyai ikatan ionik. Semua senyawa asam mempunyai ikatan kovalen polar.
                 Ada tiga kemungkinan larutan dalam hal daya hantar listrik, yaitu :
1. Penghantar yang baik
2. Penghantar yang buruk
3. Tidak dapat menghantarkan listrik
                 Keasaman suatu larutan dapat di tentukan oleh warna dari indicator asam-basa.

III.   ALAT DAN BAHAN
a. Alat                                                                  b. Bahan
     1. Baterai  2 buah                                            1. aquadest
     2. Bola lampu LED 1 buah                             2. larutan-larutan garam
     3. Kabel 1 m                                                    3. larutan-larutan asam
     4. Beaker Glass                                               4. larutan-larutan basa
     5. Tabung reaksi                                              5. larutan alkohol
     7. Pipet tetes                                                   6. larutan kloroform, dll
                                                                             7. larutan indicator asam-basa
IV.   CARA KERJA
a. Menentukan daya hantar listrik
     1. Membuat rangkaian detector daya hantar listrik
     2. Menguji daya hantar larutan-larutan dengan cara mencelupkan paku pada larutan.
     3. Mengamati nyala lampu LED
     4. Mengamati gelembung gas pada larutan.
b. Menentukan larutan asam-basa
     1. Memasukan sample pada tabung reaksi sebanyak 10 tetes
     2. Menambahkan larutan indicator pada sampel sebanyak 1 tetes
     3. Mengamati perubahan warna.
V.      Data Hasil Percobaan ( terlampir)

VI.   Kesimpulan





DATA HASIL PERCOBAAN
Nilai
 
Paraf Guru
 
Nama                           : ............................................................
Kelas/No. Absen         : ......................./................
A. Data Daya Hantar Listrik
No
Nama Larutan
Rumus Kimia
Lampu
Gelembung Gas
Daya Hantar
1





2





3





4





5





6





7





8





9





10






B. Data Larutan Asam –Basa
No
Nama Larutan
Rumus Kimia
Phenolftalien
Metil Merah
Metil Orange
Sifat Larutan
1






2






3






4






5






6






7






8






9






10







GAMBAR RANGKAIAN DETEKTOR DAYA HANTAR LARUTAN

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR PEMBUATAN INDIKATOR

PROSEDUR PEMBUATAN INDIKATOR 1. EBT (ERIOCROM BLACK T) Timbang 100 mg serbuk zat warna EBT ,10 gram Kristal NaCl atau Kristal Na2SO4 an hidrat. Kedua zat tersebut dicampur dengan cara menggerus didalam mortar sampai halus dan merata. Penggunaannya 100 mg (seujung spatel ) untuk satu kali titrasi. 2. Merah metil Larutkan 25 mg metil P dengan 0,95 ml larutan Natrium hidroksida 0,05 N dan 5 ml etanol 95 % setelah larut sempurna, tambahkan etanol 50 % secukupnya hingga 250,0 ml 3. Jingga metil Larutkan jingga metil P 0,04 % b/v dalam etanol 20 % 4. BTB Larutkan 100 mg biru brom timol P dengan 3,2 ml Natrium Hidroksida 0,05 N dan 5 ml etanol 90 % ,setelah larut sempurna tambahkan etanol 20 % secukupnya hingga 250,0 ml. 5. MUREXIDE Haluskan 100 mg serbuk murexide dengan 10 gram KNO3 atau 10 gram NaCl . Pada pemakaiannya 100 gram serbuk murexide tiap volume 150 sampai 200 ml. 6. Larutan indicator Fenolftalein 0,035 %. Timbang ± 0,035 gram Fenolftalein ,lar

LARUTAN PADA KIMIA ANALITIK KUANTITATIF

LARUTAN PADA KIMIA ANALITIK KUANTITATIF 1.        LARUTAN NaOH 0,1  N                 4 gram NaOH dalam 1 Liter 2.        LARUTAN HCl 0,1 N HCl pekat = 37% HCl pekat = 12 M = 12 N                 8,33 mL HCl pekat = 1 Liter 0,1 N 3.        LARUTAN H 2 SO 4 0,1 N H 2 SO 4 pekat = 96 % H 2 SO 4 pekat = 17,63 M = 18 M = 36 N        2,78 mL H 2 SO 4 pekat = 1 liter 0,1 N 4.        LARUTAN CH 3 COOH 0,1 N CH 3 COOH pekat = 99,5 % CH 3 COOH pekat = 17 M = 17 N        5,88 mL CH 3 COOHpekat = 1 liter 0,1 N 5.        LARUTAN Na 2 S 2 O 3 0,1 N             26 gram Na 2 S 2 O 3 dengan 0,2   g Na 2 CO 3 dilarutkan dalam air bebas CO 2 segar sampai volume 1000 ml 6.        LARUTAN KIO 3 0,1 N             3 , 5 g KIO 3 encerkan dengan air hingga 1000 m L 7.        LARUTAN KMnO 4 0,1 N      3,3 gram Kalium Permanganat P adat dilarutkan dalan air hingga 1000 ml 8.        LARUTAN IODIUM (I 2 ) 0,1 N 12,69 gram I 2 P adat ke dalam la

C++ #03 Mengenal Fungsi Input dan Output

Belajar C++ #03: Mengenal Fungsi Input dan Output pada C++ #  C++ Pada dasarnya, program komputer hanya terdiri dari tiga bagian: Input  adalah sesuatu data yang kita masukan ke dalam program. Input biasanya diambil dari perangakat inputan seperti keyboard, mouse, kamera, microphone, dll. Proses  adalah langkah-langkah yang harus dilakukan program untuk menghasilkan output. Output  adalah informasi yang dihasilkan setelah dilakukan proses. Output biasanya ditampilkan ke layar komputer. Pada bahasa pemrograman C++, terdapat beberapa fungsi dasar untuk menampilkan output dan mengambil input. Apa saja itu? Mari kita bahas… Fungsi Output pada C++ C++ memiliki empat fungsi dasar untuk menampilkan output: cout  untuk menampilkan teks ke layar; cerr  untuk menampilkan error; clog  untuk menampilkan log; printf()  untuk menampilkan output, fungsi ini dari C; Kita akan fokus memabahas yang dua saja, yakni  cout  dan  printf() . Soalnya  cerr  dan  clog