Langsung ke konten utama

TATA NAMA DAN PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA

BAB IV
TATA NAMA DAN PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA

A.   Pengerian Rumus Kimia
Pembakaran kayu merupakan salah satu contoh reaksi kimia. Kayu yang terbakar akan mengalami perubahan wujud. Hasil pembakaran yang berupa abu, gas CO2, dan uap air tidak dapat berubah menjadi kayu kembali.
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mampu menuliskan nama senyawa anorganik dan organik serta menyetarakan persamaan reaksi sederhana.
Rumus kimia zat menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang terdapat dalam zat itu. Angka yang menyatakan jumlah atom suatu unsur dalam rumus kimia disebut angka indeks. Rumus kimia zat dapat berupa rumus molekul atau rumus empiris.

1.   Rumus Molekul
Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul senyawa. Jadi rumus molekul menyatakan susunan sebenarnya dari molekul zat.
Contoh:
a.    Rumus molekul air yaitu H2O yang berarti dalam satu molekul air terdapat dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.
b.    Rumus molekul glukosa C6H12O6 yang berarti dalam satu molekul glukosa terdapat 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.
c.    Rumus molekul aluminium sulfat Al2(SO4)3 yang berarti dalam satu molekulnya terdapat 2 atom aluminium, 3 atom belerang, dan 12 atom oksigen.

LATIHAN
Tentukan jumlah tiap unsur dalam senyawa berikut :
1. H2C2O4
2. Ca(Mn2O4)2
3. (NH4)2SO3
4. K2Cr2O7
5. Fe2(Cr2O7)3

2.   Rumus Empiris
Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. Rumus kimia senyawa ion merupakan rumus empiris.
Contoh:
a.    Natrium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Na+ dan ion Cl dengan perbandingan 1 : 1. Rumus kimia natrium klorida NaCl.
b.    Kalsium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Ca2+ dan ion Cl dengan perbandingan 2 : 1. Rumus kimia kalsium klorida CaCl2.

Pada kondisi kamar, sebagian unsur-unsur ada yang membentuk molekul-molekul. Rumus kimia unsur-unsur semacam ini tidak digambarkan hanya dengan lambang unsurnya, melainkan unsur beserta jumlah atom yang membentuk molekul unsur tersebut.
Contoh:
a.    Rumus kimia gas oksigen yaitu O2, berarti rumus kimia gas oksigen terdiri atas molekul-molekul oksigen yang dibangun oleh dua atom oksigen.
b.    Rumus kimia fosfor yaitu P4, berarti rumus kimia unsur fosfor terdiri atas molekul-molekul fosfor yang tiap molekulnya dibentuk dari empat buah atom fosfor.
Semua senyawa mempunyai rumus empiris. Senyawa molekul mempunyai rumus molekul selain rumus empiris. Pada banyak senyawa, rumus molekul sama dengan rumus empirisnya. Senyawa ion hanya mempunyai rumus empiris. Jadi, semua senyawa yang mempunyai rumus molekul, pasti memiliki rumus empiris. Namun, senyawa yang memiliki rumus empiris, belum tentu mempunyai rumus molekul.
Rumus molekul :                  Ax.nBy.nCz.n
Rumus empiris :                    (AxByCz)n
Contoh:
Senyawa
Rumus Molekul
Rumus Empiris
air
H2O
H2O
Glukosa
C6H12O6
CH2O

B. Tatanama Senyawa
Nama ilmiah suatu unsur mempunyai asal-usul yang bermacam-macam. Ada yang didasarkan pada warna unsur seperti klorin (chloros = hijau), atau pada salah satu sifat dari unsur yang bersangkutan seperti fosfor (phosphorus = bercahaya) atau nama seorang ilmuwan yang sangat berjasa seperti einsteinium (untuk albert einstein). Untuk mencegah timbulnya perdebatan mengenai nama dan lambang unsur-unsur baru, Persatuan Kimia Murni dan Kimia Terapan (International Union Of Pure and Applied Chemistry = IUPAC) menetapkan aturan penamaan dan pemberian lambang untuk unsur-unsur temuan baru sebagai berikut.
1.    Nama berakhir dengan ium, baik untuk unsur logam maupun nonlogam.
2.    Nama itu didasarkan pada nomor atom unsur, yaitu rangkaian akar kata yang menyatakan nomor atomnya.
0 = nil                 4 = quad                         7 = sept
1 = un                 5 = pent                          8 = okt
2 = bi                  6 = hex                           9 = enn
3 = tri
3.    Lambang unsur (tanda atom) terdiri atas tiga huruf yakni rangkaian huruf awal dari akar yang menyatakan nomor atom unsur tersebut.
Contoh:
a.    Unsur nomor atom 107
1   0    7
un nil sept + ium
Nama : Unnilseptium                 
Lambang : Uns
b.    Unsur nomor atom 105
1   0   5
un nil pent + ium
Nama : Unnilpentium
Lambang : Unp
Namun, aturan penamaan IUPAC jarang digunakan.

Ada beberapa sistem penamaan yang didasarkan pada rumus kimia senyawa.
1.   Tatanama Senyawa Biner
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terbentuk dari dua macam unsur yang berbeda (terdiri atas unsur logam dan nonlogam).
a.    Unsur yang berada di depan disebut sesuai dengan nama unsur tersebut.
b.    Unsur yang berada di belakang disebut sesuai dengan nama unsur tersebut dengan menambahkan akhiran -ida.
c.    Jumlah atom unsur disebut dengan menggunakan angka Latin (jika diperlukan).
Contoh:
NO : nitrogen monoksida                                FeCl3 : besi(III) klorida
NO2 : nitrogen dioksida                                  SnO : timah(II) oksida
AlCl : aluminium klorida
Pada senyawa biner tersebut di atas, unsur logam sebagai kation (ion positif) dan unsur nonlogam sebagai anion (ion negatif).

Apabila ion positif dan ion negatif bergabung membentuk senyawa, jumlah muatannya harus nol.
Contoh:
a.    ion Fe3+ apabila bergabung dengan ion S2– akan membentuk senyawa dengan rumus kimia Fe2S3, sebab untuk menjadikan netral setiap tiga ion S2– yang mempunyai muatan –2 memerlukan 2 buah ion Fe3+ yang bermuatan +3,
Fe3+   +   S2-  ® Fe2S3
b.    ion Al3+ apabila bergabung dengan ion Cl- akan membentuk senyawa dengan rumus kimia AlCl3 = Aluminium klorida, sebab untuk menjadikan netral setiap satu ion Al3+ yang bermuatan +3 memerlukan 3 ion Cl yang bermuatan -1.
Al3+  + Cl-  ® AlCl3
Perhatikan beberapa contoh berikut.
BaCl2 : Barium klorida
AgBr : Perak(I) bromida
CuCl2 : Tembaga(II) klorida

2.   Senyawa Biner Kedua-duanya Nonlogam
Senyawa biner kedua-duanya nonlogam merupakan senyawa yang tersusun atas molekul-molekul, bukan ion-ion. Penamaannya ditandai dengan awalan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom nonlogam diakhiri dengan akhiran –ida.
Awalan angka Yunani :
Mono = 1                              Heksa = 6
Di = 2                                   Hepta = 7
Tri = 3                                  Okta = 8
Tetra = 4                               Nona = 9
Penta = 5                              Deka = 10
Contoh:
CO : Karbon monoksida                        PCl5 : Fosfor pentaklorida
CO2 : Karbon dioksida                           SO3 : Belerang trioksida
N2O5 : Dinitrogen pentaoksida
3.   Senyawa yang Tersusun Atas Ion-Ion Poliatom
Ion-ion dibedakan menjadi ion atom tunggal (ion monoatom) dan ion yang tersusun atas gabungan beberapa unsur yang disebut ion-ion poliatom. Cara pemberian nama senyawa yang tersusun atas kation dan anion poliatomik yaitu, nama logam kation diikuti nama anionnya. Khusus untuk logam golongan B disesuaikan dengan bilangan oksidasi unsur tersebut dalam senyawanya.
Contoh:
NH4Cl : amonium klorida                       MgSO4 : magnesium sulfat
NaNO3 : natrium nitrat                          KCN : kalium sianida
Zn(OH)2 : seng(II) hidroksida (pada senyawa ini, bilangan oksidasi seng = 2)
FeC2O4 : besi(II) oksalat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 2)
Fe2(SO4)3 : besi(III) sulfat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 3)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nama senyawa ion poliatomik sebagai berikut.
a.    Kebanyakan ion poliatom bermuatan negatif kecuali ion amoniu (NH4+).
b.    Hampir seluruh ion poliatom mengandung oksigen, kecuali CN dan NH4+. Untuk jumlah oksigen yang lebih sedikit diberi akhiran -it, dan untuk jumlah oksigen yang lebih banyak diberi akhiran -at.
Contoh:
SO32–   diberi nama sulfit
SO42- diberi nama sulfat.
c.    Suatu senyawa bersifat netral. Oleh karena itu, apabila suatu senyawa belum netral, ion-ion yang berbeda muatannya harus disamakan terlebih dahulu dengan menambahkan angka indeks.
Contoh:
·         Ion Pb2+ dan NO3-
Oleh karena Pb bermuatan 2+ sedangkan NO3 bermuatan –1, untuk membentuk senyawa yang netral diperlukan 2 NO3. Maka senyawanya menjadi Pb(NO3)2.
                   Pb2+  + 2 NO3- ® Pb(NO3)2
Nama senyawa :  Timbal(II) nitrat

·         Ion Ca2+ dan ion PO43-.
Oleh karena Ca bermuatan +2 dan PO4 bermuatan –3, untuk membentuk senyawa netral Ca harus dikalikan 3 dan PO4 harus dikalikan 2. Maka senyawanya menjadi Ca3(PO4)2.
                   3 Ca2+  + 2 PO43- ® Ca3(PO4)2
Nama senyawa : Kalsium posfat

4.   Tatanama Senyawa Asam
Asam adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan terlarut dan terurai menghasilkan ion hidrogen (H+) dan ion negatif. Semua asam diawali dengan hidrogen kecuali asam organik dan air. Pada umumnya asam merupakan senyawa biner yang mengandung hidrogen, oksigen, dan unsur nonlogam. Semua asam dinamai dengan awalan asam yang diikuti nama ion negatifnya.
5.   Tatanama Senyawa Hidrat
Beberapa senyawa yang berwujud kristal mampu mengikat air dari udara atau bersifat higroskopis, sehingga kristal senyawa tersebut mengandung "air kristal". Senyawa yang mengandung air kristal disebut hidrat. Kristal hidrat tidak berair karena molekul air terkurung rapat dalam kristal senyawa.
Senyawa hidrat dinamai dengan menambahkan awalan angka Yunani yang menyatakan banyaknya air kristal hidrat di akhir nama senyawa tersebut.
Contoh:
CuSO4.5H2O : tembaga(II) sulfat pentahidrat
CaSO4.2H2O : kalsium sulfat dihidrat
Na2CO3.10H2O: natrium karbonat dekahidrat

6. Massa Atom Relatif dan Massa Moleluk Relatif
a. Massa Atom Relatif
Massa atom relatif adalah massa perbadingan antara atom dengan massa 1/12 atom C-12. Massa atom relatif bisa dilihat dari massa rata-rata atom pada Tabel Periodik Unsur. Massa atom relatif dilambangkan dengan Ar.
Contoh :
Pada tabel periodik tertulis :  ,
Artinya :
Massa atom relatif Ca = 39,995 dibulatkan menjadi 40
Ar (Ca) = 40.
Massa atom relatif Cl = 35,516 dibulatkan menjadi 35,5
Ar(Cl) = 35,5

b. Massa Molekul Relatif.
Massa molekul relatif adalah hasil penjumlahan dari massa atom relatif unsur-unsur penyusun senyawa. Massa molekul relatif dilambangkan dengan Mr. Cara menentukan massa molekul relatif :
Mr (senyawa)  = S (Ar)
Contoh :
Tentukan massa molekul relatif dari senyawa berikut :
1. H2O
2. Ca3(PO4)2
3. CuSO4.5H2O
        (diketahui Ar H = 1, O = 16, Ca = 40, P = 31, Cu = 65, S = 32)
Jawab :
1. Mr (H2O) = 2 . Ar H  + 1 . Ar O = 2 . 1 + 1 . 16= 2 + 16 = 18
2. Mr Ca3(PO4)2 = 3 . 40 + 2. 31 + 8. 16 = 310
3. Mr CuSO4.5H2O = 65 + 32 + 4. 16 + 10.1 + 5. 16 = 427

LATIHAN
1. Tentukan massa molekul relatif dari :
        a. H­2SO4
        b. Cu3(PO3)2
        c. CH3COOH
        d. CO(NH2)2
        e. KMnO4. 7 H2O
2. Suatu senyawa mempunyai rumus kimia L2(CO3)3 mempunyai massa molekul relatif 200. Jika Ar C = 12 dan Ar O = 16, berapa Ar L ?
C. Persamaan Reaksi
Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya masing-masing. Persamaan reaksi yang sempurna disebut juga persamaan reaksi yang telah setara. Syarat-syarat persamaan reaksi setara sebagai berikut.
1.    Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
2.    Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama (memenuhi hukum kekekalan massa).
3.    Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus yang berwujud gas perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume asalkan suhu dan tekanannya sama).
4.    Pereaksi dan hasil reaksi dinyatakan dengan rumus kimia yang benar.
5.    Wujud zat-zat yang terlibat reaksi harus dinyatakan dalam tanda kurung setelah rumus kimia.

Untuk membuat persamaan reaksi menjadi setara tidak boleh mengubah rumus kimia zat-zat yang terlibat persamaan reaksi. Jumlah satuan rumus kimia disebut koefisien.
Dalam penulisan rumus kimia terdapat tiga kemungkinan yang perlu diperhatikan yaitu:
1.    Rumus empiris suatu zat dapat identik dengan rumus molekulnya
Misalnya: H2O, CCl4, HCl, dan lain-lainnya.
2.    Rumus molekul dapat merupakan penggandaan dari rumus empirisnya.
Misalnya:  rumus empiris glukosa CH2O dan rumus molekul glukosa C6H12O6 atau (CH2O)6.
3.    Suatu zat dapat memilki rumus empiris, tetapi tidak mempunyai rumus molekul. Misalnya: NaCl, MgCl2, K2SO4, dan lain-lain.

Selain menggambarkan rumus kimia, persamaan reaksi yang sempurna juga menunjukkan wujud zat yang terlibat dalam reaksi. Wujud zat dalam persamaan reaksi disingkat dengan:
(s)      : solid (zat padat)
(l )      : liquid (zat cair)
(aq)    : aqueous (larutan dalam air)
(g)      : gas

H2 (g) + O2 (g) ® H2O (l)


Contoh:
1.    Tentukanlah koefisien reaksi dari asam nitrat dan hidrogen sulfida menghasilkan nitorgen oksida, sulfur, dan air. Persamaan reaksinya dapat ditulis
HNO3 (aq) + H2S (g) ® NO (g) + S (s) + H2O (l )
Jawab:
Cara yang termudah untuk menentukan koefisien reaksinya adalah dengan memisalkan koefisiennya masing-masing a, b, c, d dan e sehingga:
a HNO3 + b H2S ® c NO + d S + e H2O
Berdasarkan reaksi di atas:
atom N : a = c      (1)                         (sebelum dan sesudah reaksi)
atom O : 3a = c + e        (2)               3a = a + e    e = 2a
atom H : a + 2b = 2e      (3)     = 2(2a) = 4a         2b = 3a         b = 3/2 a
atom S : b = d               (4)               = 3/2 a
misalkan : a = 1
maka :
(1)    a = c            (2)  3a = c + e       (3)  a  + 2b = 2e           (4)   b  = d
        1 = c                 3.1 = 1 + e            1   + 2b  = 2. 2               3/2 = d
                                  3   = 1 + e            1    + 2b = 4
                                  2   = e                        2b = 4 -1 = 3
                                                                     b = 3/2
  a  :   b   :   c  :  d  : e =  1  : 3/2   : 1   : 3/2 : 2    ( karena penyebutnya 2)
                                  =  2   :  3    :  2  :  3   : 4
Maka agar terselesaikan diambil sembarang harga misalnya a =c = 2: b = d = 3, dan e = 4 sehingga persamaan reaksinya:
2 HNO3 + 3 H2S ® 2 NO + 3 S + 4 H2O
Persamaan reaksi di atas dapat dibaca: dua senyawa asam nitrat dan tiga senyawa hidrogen sulfida akan menghasilkan dua senyawa nitrogen oksida, tiga atom sulfur, dan empat molekul air.

2.    Serbuk besi direaksikan dengan larutan asam klorida menghasilkan larutan besi(II) klorida dan gas hidrogen.
Jawab:
Reaksi yang berlangsung dapat ditulis:
Fe(s) + HCl(aq) ® FeCl2(aq) + H2(g)
Dari reaksi di atas dapat dilihat bahwa jumlah H dan Cl belum setara. Oleh karena itu, karena jumlah H dan Cl di sebelah kanan = 2 maka di sebelah kiri harus dikalikan 2 sehingga persamaan reaksinya menjadi:
Fe(s) + 2 HCl(aq) ® FeCl2(aq) + H2(g)

Jawablah soal-soal berikut.
1.    Tentukan rumus molekul senyawa dan rumus empirisnya jika molekul glukosa mengandung 6 atom karbon, 12 atom hidrogen dan 6 atom oksigen!
2.    Tuliskan lambang unsur-unsur berikut!
a. Litium
b. Barium hidroksida
c. Silikon
d. Aluminium sulfat
3.    Lengkapilah tabel berikut!
4.    Tuliskan nama senyawa berikut!
a. SO2
b. P2O5
c. Al2O3
d. FePO4
e. SCl6
5.    Setarakan persamaan reaksi berikut!
a. C6H6(l) + O2(g) ® H2O(g) + CO2(g)
b. SiO2(s) + C(s) ® Si(s) + CO(g)
c. PH3(s) + O2(g) ® P4O10(s) + H2O(g)
d. CaO(s) + NH4Cl(s) ® NH3(g) + H2O(g) + CaCl2(s)
e. Na2CO3(s) + HCl(aq) ® NaCl(aq) + H2O(l ) + CO2(g)

LATIHAN PENGAYAAN
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1.    Rumus empiris adalah . . .
a.    Jenis dan jumlah yang sesungguhnya atom-atom yang menyusunsuatu molekul.
b.    Jenis dan jumlah perbandingan yang paling sederhana daripartikel penyusun suatu zat.
c.    Komposisi dari partikel penyusunsuatu zat.
d.    Rumus kimia yang terbentuk dari senyawa yang terdiri dari dua unsur saja.
e.    Rumus kimia yang terbentuk dari senyawa yang tersusun dari gabungan ion.
2.    Di bawah ini beberapa aturan dalam penulisan rumus kimia kecuali . . .
a.    Rumus empiris suatu zat dapat identik dengan rumus molekulnya.
b.    Rumus molekul dapat merupakan penggandaan dari rumus empirisnya.
c.    Suatu zat dapat memiliki rumus empiris, tetapi tidak mempunyai rumus molekul.
d.    Rumus kimia senyawa yang terbentuk dari gabungan ion didahului anion kemudian kation.
e.    Jumlah masing-masing ion di dalam satuan rumus kimia senyawa ion mempunyai muatan yang netral.
3.    Rumus empiris dari glukosa yaitu . . . .
a. CH2O                                 d. C6H12O6
b. CH7O4                                e. C12H22O11
c. C2H7O
4.    Di bawah ini yang bukan merupakan rumus molekul yaitu . . . .
a. HCl                                    d. H2O
b. NaCl                                  e. C3H8
c. CH4
5.    Berikut ini yang merupakan rumus empiris yaitu . . . .
a. C6H12O6
b. (C2H4O2)3
c. 3 C2H4O2
d. CH2O
e. (CH2O)6
6.    Di dalam dua molekul gula pasir C12H22O11 terdapat . . . .
a. 12 molekul karbon
b. 44 molekul hidrogen
c. 11 molekul oksigen
d. 22 molekul hidrogen
e. 33 molekul oksigen
7.    Apabila tiga molekul senyawa mengandung 6 atom C, 21 atom H dan 3 atom O maka rumus empiris dan rumus molekulnya yaitu . . . .
a. C6H21O3 dan C2H7O
b. C6H21O3 dan C6H12O3
c. C2H7O3 dan C2H7O3
d. C2H7O dan C6H21O3
e. CH7O dan C6H12O3
8.    Pernyataan yang benar yaitu . . .
a. Air terdiri atas ion-ion air.
b. Gas oksigen terdiri atas molekulmolekul oksigen.
c. Besi terdiri atas molekulmolekul besi.
d. Natrium klorida terdiri atas molekul-molekul natrium klorida.
e. Gas nitrogen terdiri atas atomatom nitrogen.
9.    Lambang atom yang benar untuk emas, perak, timbal, raksa, platina berturut-turut yaitu . . . .
a. Au, Ag, Pb, Hg, Pt
b. Ag, Au, Pb, Hg, Pt
c. Ag, Au, Hg, Pb, Pt
d. Au, Ag, Pb, Pt, Hg
e. Ag, Au, Hg, Pt, Pb
10. Fe, B, K, Ca, P berturut-turut merupakan lambang unsur dari . . . .
a. besi, boron, kalsium, kalium,fosfor
b. besi, boron, kalsium, kalium,fosfat
c. besi, boron, kalium, kalsium,fosfor
d. besi, boron, kalium, kalsium,fosfat
e. seng, boron, kalsium, kalium,fosfor
11. Unsur-unsur berikut tergolong logam kecuali . . . .
a. Ca                                       d. Fe
b. Al                                                 e. Cl
c. Mg
12. Partikel terkecil dari gas oksigen yaitu . . . .
a. atom oksigen
b. ion oksigen
c. molekul oksigen
d. unsur oksigen
e. senyawa oksigen
13. Jika ditentukan ion-ion Ca2+, Al3+,NH4+, S2–, PO33– dan Cl3–. Rumus kimia yang benar yaitu . . . .
a. Ca3(PO4)2
b. ClAl
c. Ca2NH4
d. Al3Cl3
e. PO3S2
14. Di antara senyawa berikut yang mempunyai jumlah atom oksigen terbanyak yaitu . . . .
a. 2 molekul asam fosfat H3PO4
b. 2 molekul asam asetat CH3COO
c. 2 molekul asam sulfat H2SO4
d. 2 molekul kalsium nitrat Ca(NO3)2
e. 2 molekul asam nitrat HNO3
15. Nama yang tidak sesuai dengan rumus kimianya yaitu . . . .
a. N2O4 = Dinitrogen tetraoksida
b. CS2 = karbon disulfida
c. Fe2S3 = Difero trisulfida
d. AlCl3 = Aluminium klorida
e. Al2(SO4)3 = Aluminium sulfat

B. Jawablah dengan singkat dan jelas!
1.    Asam sulfat, zat yang larutannya digunakan dalam akumulator (aki) mobil atau motor, mempunyai rumus kimia H2SO4. Apa arti rumus tersebut?
2.    Persamaan reaksi mempunyai arti kualitatif dan arti kuantitatif. Jelaskan makna pernyataan tersebut!
3.    Tulislah nama senyawa-senyawa berikut!
a. Cl2O5
b. CBr4
c. Al2O3
4.    Tulislah rumus kimia senyawa yang terbentuk dari kation dan anion berikut!
a. NH4+ dan SO42–
b. Fe3+ dan O2–
c. Hg2+ dan SO42-
5.    Setarakan reaksi di bawah ini.
a. KMnO4 + FeSO4 + H2SO4 ® K2SO4 + Fe2(SO4)3 + MnSO4 + H2O
b. Fe2O3 + CO ®Fe + CO2
c. CuCl2 + NaOH ® Cu(OH)2 + NaCl
d. NaOH + H2SO4 ® Na2SO4 + H2O
e. I2 + NaOH ®NaI + NaIO3 + H2O
f. Cu + HNO3 ®Cu(NO3) + NO + H2O
g. Ag2O + NH3 ® Ag + N2 + H2O
h. HNO3 + H2S ® NO + S + H2O
i. K2Cr2O7 + HCl ®KCl + CrCl3 + H2O
j. Pb(NO3)2 + NaCl ® PbCl2 + NaNO3

6.    Tulislah persamaan reaksi yang setara untuk reaksi antara:
a.    amonium sulfat + larutan natrium hidroksida membentuk natrium sulfat, amonia, dan air,
b.    besi(III) oksida + asam sulfat membentuk besi(III) sulfat dan air,
c.    kalsium karbonat + asam klorida membentuk kalsium klorida, air dan karbon dioksida.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR PEMBUATAN INDIKATOR

PROSEDUR PEMBUATAN INDIKATOR 1. EBT (ERIOCROM BLACK T) Timbang 100 mg serbuk zat warna EBT ,10 gram Kristal NaCl atau Kristal Na2SO4 an hidrat. Kedua zat tersebut dicampur dengan cara menggerus didalam mortar sampai halus dan merata. Penggunaannya 100 mg (seujung spatel ) untuk satu kali titrasi. 2. Merah metil Larutkan 25 mg metil P dengan 0,95 ml larutan Natrium hidroksida 0,05 N dan 5 ml etanol 95 % setelah larut sempurna, tambahkan etanol 50 % secukupnya hingga 250,0 ml 3. Jingga metil Larutkan jingga metil P 0,04 % b/v dalam etanol 20 % 4. BTB Larutkan 100 mg biru brom timol P dengan 3,2 ml Natrium Hidroksida 0,05 N dan 5 ml etanol 90 % ,setelah larut sempurna tambahkan etanol 20 % secukupnya hingga 250,0 ml. 5. MUREXIDE Haluskan 100 mg serbuk murexide dengan 10 gram KNO3 atau 10 gram NaCl . Pada pemakaiannya 100 gram serbuk murexide tiap volume 150 sampai 200 ml. 6. Larutan indicator Fenolftalein 0,035 %. Timbang ± 0,035 gram Fenolftalein ,lar

Membuat Air Mawar

  Membuat Air Mawar   1.      Metoda Merebus Bahan: - 2 hingga 3 cangkir kelopak mawar segar yang sudah bersih - Panci ukuran besar - Botol semprot - 2 liter  air  Langkah-langkah: 1. Masukkan kelopak mawar bersih ke dalam panci dan tuangkan air suling ke dalamnya. 2. Letakkan panci di atas kompor dengan api kecil. 3. Masak selama 30 menit hingga mendidih dan kelopak bunga berubah warna. 4. Setelah itu diamkan hingga dingin dan masukan ke dalam botol semprot. Kalau ingin mendapatkan sensasi segar, Anda bisa taruh botol air mawar ke dalam kulkas sebelum digunakan. 2. Metode penghancuran Bahan: - 7-8 kelopak mawar segar atau kering dan sudah dibersihkan - Air suling - Mangkuk - Saringan - Lesung dan alu - Botol kaca Langkah-langkah: 1. Haluskan kelopak bunga menggunakan lesung dan alu. Kemudian masukan kedalam mangkuk yang berisi air sulingan secukupnya dan biarkan selama 2-3 jam. 2. Tuang campuran air dan kelopak itu ke dalam panci dan ma

LARUTAN PADA KIMIA ANALITIK KUANTITATIF

LARUTAN PADA KIMIA ANALITIK KUANTITATIF 1.        LARUTAN NaOH 0,1  N                 4 gram NaOH dalam 1 Liter 2.        LARUTAN HCl 0,1 N HCl pekat = 37% HCl pekat = 12 M = 12 N                 8,33 mL HCl pekat = 1 Liter 0,1 N 3.        LARUTAN H 2 SO 4 0,1 N H 2 SO 4 pekat = 96 % H 2 SO 4 pekat = 17,63 M = 18 M = 36 N        2,78 mL H 2 SO 4 pekat = 1 liter 0,1 N 4.        LARUTAN CH 3 COOH 0,1 N CH 3 COOH pekat = 99,5 % CH 3 COOH pekat = 17 M = 17 N        5,88 mL CH 3 COOHpekat = 1 liter 0,1 N 5.        LARUTAN Na 2 S 2 O 3 0,1 N             26 gram Na 2 S 2 O 3 dengan 0,2   g Na 2 CO 3 dilarutkan dalam air bebas CO 2 segar sampai volume 1000 ml 6.        LARUTAN KIO 3 0,1 N             3 , 5 g KIO 3 encerkan dengan air hingga 1000 m L 7.        LARUTAN KMnO 4 0,1 N      3,3 gram Kalium Permanganat P adat dilarutkan dalan air hingga 1000 ml 8.        LARUTAN IODIUM (I 2 ) 0,1 N 12,69 gram I 2 P adat ke dalam la