BAB I
STRUKTUR ATOM
A. Pengertian Atom
Atom
adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur
tersebut. Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom
tersusun.
Bab
ini meninjau lebih jauh tentang struktur sempurna yang berada di dalam sebuah
atom. Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mampu mengidentifikasi atom dan
strukturnya berdasarkan Tabel Periodik Unsur.
Atom
terdiri atas proton, neutron, dan elektron. Proton dan neutron berada di dalam
inti atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena
muatan listriknya. Semua elektron bermuatan negatif (–) dan semua proton
bermuatan positif (+). Sementara itu, neutron bermuatan netral. Elektron yang
bermuatan negatif (–) ditarik oleh proton yang bermuatan positif (+) pada inti
atom. Elektron tersebut tidak meninggalkan inti, meskipun ada gaya sentrifugal
yang terjadi akibat kecepatan elektron. Atom memiliki elektron di bagian luarnya
sedangkan proton dalam jumlah yang sama di bagian pusatnya, sehingga muatan
listrik atom berada dalam keadaan seimbang. Namun, baik volume maupun massa
proton lebih besar daripada elektron. Jika kita membandingkannya, perbedaan di
antara kedua partikel ini seperti perbedaan antara manusia dengan sebutir
kacang kenari. Walaupun demikian, muatan listrik total keduanya tetap sama
besar. Apa yang akan terjadi jika muatan listrik proton dan elektron tidak sama
besar?
Dalam
hal ini, semua atom di alam semesta akan menjadi bermuatan positif (+) karena
ada kelebihan muatan listrik positif (+) di dalam proton. Semua laut di bumi,
gunung-gunung, semua planet di dalam tata surya dan semua benda-benda langit di
jagat raya akan musnah, hancur secara serempak.
Tidak
ada satu benda pun yang akan tersisa. Demikianlah karena keseimbangan yang
sangat teliti dari struktur atom maka tercipta pula keseimbangan alam semesta.
B.
Perkembangan Teori Atom
Unsur
dapat mengalami perubahan materi yaitu perubahan kimia. Ternyata perubahan
kimia ini disebabkan oleh partikel terkecil dari unsur tersebut. Partikel
terkecil inilah yang kemudian dikenal sebagai atom. Jika memotong satu batang
kapur menjadi dua bagian, kemudian dipotong lagi menjadi dua bagian dan
seterusnya maka bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi inilah yang
mengawali berkembangnya konsep atom.
Konsep
atom itu dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh eksperimen yang
meyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberapa ahli ilmu pengetahuan
dan filsafat. Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John
Dalton (1805), kemudian dilanjutkan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan
disempurnakan oleh Bohr (1914).
Hasil
eksperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilkan gambaran mengenai susunan
partikel-partikel tersebut di dalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk
memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan
partikel-partikel dasar dalam atom disebut model atom.
1. Model
Atom Dalton
a. Atom
merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
b. Atom
digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
c. Atom-atom
bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
Misalnya air terdiri atas atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
d. Reaksi
kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atomatom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesis Dalton digambarkan dengan model
atom sebagai bola pejal seperti bola tolak peluru.
2. Model
Atom Thomson
Atom adalah bola padat bermuatan positif
dan di permukaannya tersebar elektron yang bermuatan negatif.
3. Model
Atom Rutherford
Atom adalah bola berongga yang tersusun
dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif
dan massa atom terpusat pada inti atom.
Kelemahan dari Rutherford tidak dapat
menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika,
gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga
lamakelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati
inti dan jatuh ke dalam inti.
4. Model
Atom Niels Bohr
a.
Atom terdiri atas inti yang
bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam
suatu lintasan.
b.
Elektron dapat berpindah
dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi
sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika berpindah lintasan
ke lintasan yang lebih tinggi, elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke
lintasan yang lebih rendah, elektron akan memancarkan energi.
c.
Kedudukan elektron-elektron
pada tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut kulit-kulit elektron.
5. Model
Atom Modern
Kulit-kulit elektron bukan kedudukan
yang pasti dari suatu elektron, tetapi hanyalah suatu kebolehjadian saja. Dalam
perkembangan teori atom, tiap-tiap teori yang mengemukakan model atom dari
model atom Dalton sampai model atom modern selalu mempunyai gagasan utama yang menjadi
landasan penting bagi penemuan selanjutnya.
C. Percobaan-Percobaan
Mengenai Struktur Atom
1. Percobaan
Penemuan Elektron
Tabung
televisi merupakan tabung sinar katode. Percobaan tabung sinar katode pertama kali
dilakukan oleh William Crookes (1875). Hasil eksperimennya yaitu ditemukannya
seberkas sinar yang muncul dari arah katode menuju ke anode yang disebut sinar
katode. George Johnstone Stoney (1891) yang mengusulkan nama sinar
katode disebut "elektron". Kelemahan dari Stoney tidak dapat
menjelaskan pengaruh elektron terhadap perbedaan sifat antara atom suatu unsur
dengan atom dalam unsur lainnya.
Antoine
Henri Becquerel (1896) menentukan sinar yang dipancarkan
dari unsur-unsur radioaktif yang sifatnya mirip dengan elektron.
Joseph
John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William
Crookes yaitu pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar
katode. Hasil percobaan J.J. Thomson menunjukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan
ke arah kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel
bermuatan negatif dalam suatu atom.
Besarnya
muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew Milikan (1908)
melalui percobaan tetes minyak Milikan. Minyak
disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik
gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak
diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari
hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron –1 dan massa
elektron 0, sehingga elektron dapat dilambangkan
.
2. Percobaan
Penemuan Proton
Jika massa elektron 0 berarti suatu
partikel tidak mempunyai massa. Namun pada kenyataannya partikel materi
mempunyai massa yang dapat diukur dan atom bersifat atom itu netral. Bagaimana
mungkin atom itu bersifat netral dan mempunyai massa, jika hanya ada elektron
saja.
Eugene Goldstein (1886)
melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode, yang diberi
lubanglubang dan diberi muatan listrik.
Hasil
eksprerimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju
anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang
pada katode. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas
hidrogenlah yang menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa
maupun muatannya, sehingga partikel ini disebut dengan proton. Massa
proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +1. Proton dilambangkan
dengan
.
3. Percobaan
Pembuktian Inti Atom
Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest
Rutherford melakukan penelitian penembakan lempeng tipis emas. Jika atom
terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka sinar alfa yang
ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan/menembus lempeng sehingga muncullah
istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest
Marsden (1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X oleh WC.
Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896).
Hasil percobaan ini membuat Rutherford
menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan
positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif, sehingga atom bersifat
netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti
atom, sehingga dapat diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.
4. Percobaan
Penemuan Neutron
Prediksi dari Rutherford memacu W.
Bothe dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen penembakan partikel
alfa pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel berdaya
tembus tinggi. Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick (1932).
Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat
netral atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Partikel
ini disebut neutron dan dilambangkan dengan
.
D. Menentukan
Struktur Atom Berdasarkan Tabel Periodik
1. Partikel
Dasar Penyusun Atom
Atom
adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur
tersebut. Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom
tersusun. Atom tersusun atas inti atom dan dikelilingi elektron-elektron yang
tersebar dalam kulit-kulitnya. Secara sistematis dapat digambarkan
partikel-partikel subatom sebagai berikut.
Tabel
Partikel Penyusun Atom
Partikel)
|
Massa (sma)
|
Muatan
|
Lambang
|
Letak
|
Elektron
|
0
|
-1
|
|
Kulit
atom
|
Proton
|
1
|
+1
|
|
Inti
atom
|
Neutron
|
1
|
0
|
|
Inti
atom
|
Sebagian
besar atom terdiri dari ruang hampa yang di dalamnya terdapat inti yang sangat
kecil di mana massa dan muatan positifnya dipusatkan dan dikelilingi oleh
elektron-elektron yang bermuatan negatif. Inti atom tersusun atas sejumlah
proton dan neutron. Jumlah proton dalam inti atom menentukan muatan inti atom,
sedangkan massa inti ditentukan oleh banyaknya proton dan neutron. Selanjutnya
ketiga partikel subatom (proton, neutron, dan elektron) dengan kombinasi
tertentu membentuk atom suatu unsur.
Lambang
suatu unsur dapat dituliskan:
X : lambang suatu unsur
Z : nomor atom
A : nomor massa
Jumlah elektron, proton dan neutron
dalam suatu atom netral :
·
Jumlah elektron
e
= Z
·
Jumlah proton
p
= Z
·
Jumlah neutron
n
= A - Z
Contoh :
Tentukan jumlah elektron, proton dan
neutron dalam unsur
.
Jawab :
Lambang unsur = Ca
Massa unsur = 41
Nomor atom = 20
Jumlah elektron :
e
= Z
e
= 20
Jumlah proton :
p
= Z
= 41
Jumlah neutron :
n = Z – A
= 41 – 20 = 21
LATIHAN
:
Tentukan jumah proton, elektron dan
neutron dari unsur-unsur berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
2. Memahami
Susunan dari Sebuah Atom
a. Lihatlah
nomor atom dari tabel periodik. Nomor atom selalu lebih kecil dari nomor massa.
b. Nomor
atom merupakan jumlah proton. Oleh karena sifat atom netral, maka nomor atom
juga merupakan jumlah elektron.
c. Susunlah
elektron-elektron dalam level-level energi, selalu isi level terdalam sebelum
mengisi level luar.
E. Nomor
Atom dan Nomor Massa
Suatu
atom memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain. Dengan penemuan
partikel penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A). Penulisan
lambang atom unsur menyertakan nomor atom dan nomor massa.
X : lambang suatu unsur
Z : nomor atom
A : nomor massa
Nomor Massa
(A) = Jumlah proton + Jumlah neutron
Jumlah
Neutron = Nomor massa – Nomor atom
Nomor Atom
(Z) = Jumlah proton
1.
Nomor Atom (Z)
Nomor
atom (Z) menunjukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah elektron dalam atom
tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur. Oleh karena atom
bersifat netral maka jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya, sehingga
nomor atom juga menunjukkan jumlah elektron. Elektron inilah yang nantinya
paling menentukan sifat suatu unsur. Nomor atom ditulis agak ke bawah sebelum
lambang unsur.
2.
Nomor Massa (A)
Massa
elektron sangat kecil dan dianggap nol sehingga massa atom ditentukan oleh inti
atom yaitu proton dan neutron. Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan
neutron yang menyusun inti atom suatu unsur. Nomor massa ditulis agak ke atas
sebelum lambang unsur.
F.
Isotop, Isobar, dan Isoton
Suatu Unsur
Setelah
penulisan lambang atom unsur dan penemuan partikel penyusun atom, ternyata
ditemukan adanya unsur-unsur yang memiliki jumlah proton yang sama tetapi
memiliki massa atom yang berbeda. Ada pula unsur-unsur yang memiliki massa atom
yang sama tetapi nomor atom berbeda. Oleh karena itu, dikenallah istilah
isotop, isoton, dan isobar.
1.
Isotop
Isotop
adalah atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi memiliki nomor massa berbeda.
Contoh:
p = 7 p
= 7 p = 7
e = 7 e
= 7 e = 7
n = 6 n
= 7 n = 8
Setiap
isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena jumlah elektron
valensinya sama. Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menentukan massa
atom relatif (Ar) atom tersebut berdasarkan kelimpahan isotop dan massa atom semua
isotop. Oksigen di alam terdiri dari tiga isotop dengan kelimpahan sebagai
berikut.
(99,76%)
(0,04%) (0,20%)
Hitunglah massa atom rata-rata (Ar)
dari unsur oksigen ini.
Jawab:
Ar =
=
15,999
Ar ~ 16
LATIHAN
Hitunglah massa atom rata-rata (Ar)
dari unsur nitrogen berikut:
(95,76%) (3,04%) (1,20%)
2.
Isobar
Isobar
adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor massa sama.
Sehingga antara
dan
merupakan
isobar.
3.
Isoton
Atom-atom yang
berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama.
Contoh:
isoton
antara
dan
, karena jumlah neutron O = 15 – 8 = 7
dan jumlah neutron N = 14 – 7 = 7.
LATIHAN
:
Diketahui unsur
Pilihlah unsur-unsur dalam daftar di
atas ke dalam:
a. kelompok isotop,
b. kelompok isoton,
c. kelompok isobar.
G. Menentukan
Elektron Valensi
1. Konfigurasi
Elektron
Konfigurasi
(susunan) elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom tersebut. Setiap
kulit atom dapat terisi elektron maksimum 2n2,
di mana n merupakan letak kulit.
Jika n = 1 maka berisi 2 elektron
Jika n = 2 maka berisi 8 elektron
Jika n = 3 maka berisi 18 elektron
dan seterusnya.
Lambang
kulit dimulai dari K, L, M, N, dan seterusnya dimulai dari yang terdekat dengan
inti atom. Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi maksimum
sesuai daya tampung kulit tersebut. Jika masih ada sisa elektron yang tidak
dapat ditampung pada kulit tersebut maka diletakkan pada kulit selanjutnya.
Nomor Atom
(Jumlah Elektron)
|
Kulit
|
||||||
K
n = 1
|
L
n = 2
|
M
n = 3
|
N
n = 4
|
O
n = 5
|
P
n = 6
|
Q
n = 7
|
|
1
4
11
19
20
54
88
|
1
2
2
2
2
2
2
|
-
2
8
8
8
8
8
|
-
-
1
8
8
18
18
|
-
-
-
1
2
18
32
|
-
-
-
-
-
8
18
|
-
-
-
-
-
-
8
|
-
-
-
-
-
-
2
|
Contoh :
Buat konfigurasi
dari unsur
!
Jawab :
LATIHAN :
Buat konfigurasi
dari unsur-unsur berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
2.
Elektron Valensi
Elektron
yang berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan reaksi kimia adalah
elektron pada kulit terluar atau elektron valensi. Jumlah elektron valensi
suatu atom ditentukan berdasarkan elektron yang terdapat pada kulit terakhir
dari konfigurasi elektron atom tersebut.
Unsur-unsur
yang mempunyai jumlah elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang
sama pula.
Contoh:
Unsur 11Na
dan 19K memiliki sifat yang sama karena masing-masing
memiliki elektron
valensi = 1.
Suatu
atom netral dapat melepaskan 1 atau lebih elektronnya dan membentuk ion yang
bermuatan positif, atau menangkap elektron dan membentuk muatan negatif.
Contoh:
Konfigurasi elektron Na dapat ditulis:
2, 8, 1.
Apabila atom Na
melepaskan elektron valensinya maka jumlah elektronnya menjadi 10 sedangkan
protonnya tetap 11, sehingga atom Na akan bermuatan +1.
Konfigurasi elektron Na+
dapat ditulis: 2, 8
Soal Latihan
A. Pilihlah
jawaban yang tepat!
1. Pernyataan
berikut yang bukan tentang teori atom Dalton yaitu . . .
a.
Atom adalah bagian terkecil
dari materi yang tidak dapat dibagi lagi.
b.
Atom tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dimusnahkan.
c.
Atom dari unsur yang
berbeda dapat bergabung membentuk senyawa.
d.
Reaksi kimia melibatkan
pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali atomatom.
e.
Atom digambarkan sebagai
roti kismis.
2.
Kelemahan model atom Dalton
tidak dapat menerangkan . . . .
a.
atom berelektron banyak
b.
hubungan larutan senyawa dengan
daya hantar listrik
c.
elektron tidak jatuh ke
inti
d.
susunan muatan positif
dalam atom
e.
adanya lintasan elektron
3.
Konsep inti atom pertama
kali dikemukakan oleh . . . .
a.
Dalton d. Niels Bohr
b.
Thomson e. Max Planck
c.
Rutherford
4.
Eksperimen tabung sinar
katode menghasilkan . . . .
a.
penemuan elektron
b.
penemuan massa elektron
c.
penemuan muatan elektron
d.
penemuan massa proton
e.
penemuan muatan proton
5.
Lambang partikel penyusun
atom yang benar yaitu . . . .
a.
d.
b.
e.
c.
6.
Pernyataan yang tepat untuk
unsur dengan lambang atom
yaitu . . . .
a. p = 26, e = 26, n = 56
b. p = 26, e = 30, n = 56
c. p = 26, e = 30, n = 26
d. p = 26, e = 26, n = 26
e. p = 26, e = 26, n = 30
7.
Atom dengan nomor atom 35
dan nomor massa 80 mempunyai neutron sebanyak . . . .
a. 35 d.
30
b. 80 e.
115
c. 45
8.
Unsur yang memiliki
elektron valensi terbanyak yaitu yang mempunyai nomor atom . . . .
a. 13 d.
19
b. 15 e.
20
c. 17
9.
Elektron valensi pada kulit
ke tiga adalah 3, maka nomor atom unsur tersebut . . . .
a. 3 d.
8
b. 4 e.
13
c. 5
10.
Jumlah elektron maksimum
yang terdapat pada kulit M sebanyak . . . .
a. 2 d.
18
b. 8 e.
32
c. 10
11.
Sifat kimia suatu unsur
ditentukan oleh jumlah . . . .
a. elektron valensi
b. elektron
c. kulit
d. nomor atom
e. nomor massa
12.
Konfigurasi yang tepat untuk
unsur bernomor atom 38 yaitu . . . .
a. 2 8 18 10 d. 2 8 8 18 2
b. 2 8 18 8 2 e. 2 8 18 2 8
c. 2 8 18 9 1
13.
Konsep kulit atom
dikemukakan oleh . . . .
a. Dalton d. Niels Bohr
b. Thomson e. Max Planck
c. Rutherford
14.
Spektrum garis hanya
dimiliki oleh . . . .
a. atom-atom berelektron tunggal
b. atom-atom berelektron banyak
c. atom yang berpindah lintasan
d. elektron yang mengelilingi inti atom
e. elektron yang berpindah lintasan
15.
Nomor massa dari atom yang mengandung
5 buah proton dan 6 neutron yaitu . . . .
a. 5 d.
16
b. 6 e.
17
c. 11
16.
Sebelum ditemukan teori
atom modern, model atom berkembang sesuai urutan . . . .
a. Dalton, Rutherford, Thompson, Bohr
b. Dalton, Thompson, Bohr, Rutherford
c. Dalton, Thompson, Rutherford, Bohr
d. Dalton, Bohr, Rutherford, Thompson
e. Dalton, Bohr, Thompson, Rutherford
17.
Kekhasan atom suatu unsur
ditentukan oleh . . . .
a. jumlah neutron
b. jumlah proton
c. jumlah nukleon
d. jumlah proton dan neutron
e. jumlah elektron dan neutron
18.
Diketahui nomor atom Fe :
26. Di dalam ion Fe2+ terdapat . . . .
a. 24 elektron di sekitar inti
b. 24 proton di sekitar inti
c. 26 elektron di sekitar inti
d. 26 neutron dalam inti
e. 28 elektron di sekitar inti
19.
Ion Na+ dan Ne
(nomor atom Na = 11 dan Ne = 10) mempunyai kesamaan dalam hal . . . .
a. konfigurasi elektron
b. jumlah proton
c. jumlah neutron
d. muatan inti
e. jumlah partikel
20.
Inti atom yang tersusun
oleh proton saja yaitu . . . .
a.
d.
b.
e.
c.
B. Jawablah
dengan singkat dan jelas!
1.
Benarkah pernyataan bahwa
”atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur”? Jelaskan pendapatmu!
2.
Suatu unsur mempunyai
konfigurasi elektron 2, 8, 18, 3. Salah satu isotop unsur tersebut mempunyai
neutron 36. Berapa nomor massa isotop tersebut?
3.
Apa yang dimaksud dengan:
a. konfigurasi elektron,
b. elektron valensi.
4.
Jelaskan salah satu
kelemahan model atom Niels Bohr!
5.
Diketahui nomor atom
oksigen = 8 dan nomor massanya 16. Berapa jumlah p, n, dan e dalam:
a. atom oksigen (O),
b. ion O2–,
c. ion O2+
6.
Jelaskan dengan singkat
bagaimana Thomson sampai pada kesimpulan bahwa semua atom mengandung elektron!
7.
Kelompokkan unsur-unsur
berikut ke dalam kelompok isotop, isobar, dan isoton!
8.
Suatu unsur mempunyai 17
proton dan 18 neutron.
Tentukan:
a. konfigurasi elektron unsur tersebut,
b. letak golongan dan periodenya dalam
tabel periodik unsur.
9.
Suatu ion M2–
mempunyai konfigurasi 2, 8, 8 dan mempunyai 16 neutron dalam intinya. Tuliskan lambang
unsur tersebut!
10.
Tuliskan konfigurasi
elektronnya dan tentukan pula elektron valensinya!
a. 53I d. 14Si
b. 36Kr e. 31Ga
c. 33As
Komentar
Posting Komentar