Langsung ke konten utama

Menggunakan Method Setter dan Getter untuk Enkapsulasi

Belajar Java OOP: Menggunakan Method Setter dan Getter untuk Enkapsulasi


 

Method setter dan getter adalah dua method yang tugasnya untuk mengambil dan mengisi data ke dalam objek.
Dalam OOP kita sering mendengar istilah encapsulation (pembungkusan), di mana data dibungkus dengan modifier private agar tidak bisa diakses secara langsung dari luar class.
Objek dengan data private
Nah method setter dan getter inilah yang akan membantu kita mengakses data tersebut.
Mengapa harus dibuat seperti ini?
Ada beberapa alasannya:
  1. Untuk meningkatkan keamanan data;
  2. Agar lebih mudah dalam mengontrol atribut dan dan method;
  3. Class bisa kita buat menjadi read-only dan write-only;
  4. dan fleksibel: programmer dapat mengganti sebagian dari kode tanpa harus takut berdampak pada kode yang lain.

Cara Membuat Method Setter dan Getter

Cara membuat method setter dan getter sama saja seperti membaut method biasa.
Contoh:
class User {
    private String username;
    private String password;

    // ini method setter
    public void setUsername(String username){
        this.username = username;
    }

    public void setPassword(String password){
        this.password = password;
    }

    // ini method getter
    public String getUsername(){
        return this.username;
    }

    public String getPassword(){
        return this.password;
    }
}
Method setter dan getter harus diberikan modifier public, karena method ini akan diakses dari luar class.
Perbedaan method setter dengan getter terletak pada nilai kembalian, parameter, dan isi method-nya.
Method setter tidak memiliki nilai kembalian void (kosong). Karena tugasnya hanya untuk mengisi data ke dalam atribut.
Sedangkan method getter memiliki nilai kembalian sesuai dengan tipe data yang akan diambil.
Perbedaan method setter dan getter
Nama method setter dan getter harus diawali dengan set untuk setter dan get untuk getter.
Apa boleh menggunakan bahasa indonesia? misalnya isi untuk setter dan ambil untuk getter.
Boleh-boleh saja, tapi ini tidak dianjurkan. Karena jika kita bekerja dengan tim, tim yang lain akan kesulitan. Apalagi dalam tim tersebut menggunakan bahasa inggris.

Menggunakan Method Setter dan Getter

Setelah kita membuat method setter dan getter, kita bisa mengakses atau menggunakannya seperti method biasa.
Contoh:
// Kode ini ditulis di dalam method main

// membuat objek dari class User
User abah = new User();

// menggunakan method setter
abah.setUsername("abah");
abah.setPassword("Banjarmasin");

// menggunakan method getter
System.out.println("Username: " + abah.getUsername());
System.out.println("Password: " + abah.getPassword());  
Hasil output:

Username : abah

Password : Banjarmasin


Tips Cepat Membuat Method Setter dan Getter di Netbeans

Kita sudah membuat contoh setter dan getter untuk dua atribut data.
Bagaiman akalau ada banyak data? misal ada 10 atribut yang membutuhkan method setter dan getter.
Kita bisa memanfaatkan fitur generator di Netbeans.
Caranya:
Pertama buat dulu atribut data yang akan dibuatkan method setter dan getter seperti ini:
class Book {
    private String title;
    private String author;
    private String price;
    private String isbn;
    private String year;


}
Setelah itu klik kanan, lalu pilih Insert Code… atau tekan tombol Alt+Insert sehingga akan muncul menu seperti ini:
Menu generator setter dan getter
Pilih Setter and Getter untuk masuk ke menu generator Setter dan Getter. Lalu tentukan atribut yang akan dibuatkan method setter dan getter-nya.
Menu generator setter dan getter
Kalik Generate untuk membuatnya…
generator setter dan getter
Selesai dalam sekejap…
Generator setter dan getter tidak hanya ada di Netbeans saja. Pada IDE seperti Intellij dan Android Studio juga ada.
Namun mungkin tombol atau menu untuk mengaksesnya berbeda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR PEMBUATAN INDIKATOR

PROSEDUR PEMBUATAN INDIKATOR 1. EBT (ERIOCROM BLACK T) Timbang 100 mg serbuk zat warna EBT ,10 gram Kristal NaCl atau Kristal Na2SO4 an hidrat. Kedua zat tersebut dicampur dengan cara menggerus didalam mortar sampai halus dan merata. Penggunaannya 100 mg (seujung spatel ) untuk satu kali titrasi. 2. Merah metil Larutkan 25 mg metil P dengan 0,95 ml larutan Natrium hidroksida 0,05 N dan 5 ml etanol 95 % setelah larut sempurna, tambahkan etanol 50 % secukupnya hingga 250,0 ml 3. Jingga metil Larutkan jingga metil P 0,04 % b/v dalam etanol 20 % 4. BTB Larutkan 100 mg biru brom timol P dengan 3,2 ml Natrium Hidroksida 0,05 N dan 5 ml etanol 90 % ,setelah larut sempurna tambahkan etanol 20 % secukupnya hingga 250,0 ml. 5. MUREXIDE Haluskan 100 mg serbuk murexide dengan 10 gram KNO3 atau 10 gram NaCl . Pada pemakaiannya 100 gram serbuk murexide tiap volume 150 sampai 200 ml. 6. Larutan indicator Fenolftalein 0,035 %. Timbang ± 0,035 gram Fenolftalein ,lar

LARUTAN PADA KIMIA ANALITIK KUANTITATIF

LARUTAN PADA KIMIA ANALITIK KUANTITATIF 1.        LARUTAN NaOH 0,1  N                 4 gram NaOH dalam 1 Liter 2.        LARUTAN HCl 0,1 N HCl pekat = 37% HCl pekat = 12 M = 12 N                 8,33 mL HCl pekat = 1 Liter 0,1 N 3.        LARUTAN H 2 SO 4 0,1 N H 2 SO 4 pekat = 96 % H 2 SO 4 pekat = 17,63 M = 18 M = 36 N        2,78 mL H 2 SO 4 pekat = 1 liter 0,1 N 4.        LARUTAN CH 3 COOH 0,1 N CH 3 COOH pekat = 99,5 % CH 3 COOH pekat = 17 M = 17 N        5,88 mL CH 3 COOHpekat = 1 liter 0,1 N 5.        LARUTAN Na 2 S 2 O 3 0,1 N             26 gram Na 2 S 2 O 3 dengan 0,2   g Na 2 CO 3 dilarutkan dalam air bebas CO 2 segar sampai volume 1000 ml 6.        LARUTAN KIO 3 0,1 N             3 , 5 g KIO 3 encerkan dengan air hingga 1000 m L 7.        LARUTAN KMnO 4 0,1 N      3,3 gram Kalium Permanganat P adat dilarutkan dalan air hingga 1000 ml 8.        LARUTAN IODIUM (I 2 ) 0,1 N 12,69 gram I 2 P adat ke dalam la

C++ #03 Mengenal Fungsi Input dan Output

Belajar C++ #03: Mengenal Fungsi Input dan Output pada C++ #  C++ Pada dasarnya, program komputer hanya terdiri dari tiga bagian: Input  adalah sesuatu data yang kita masukan ke dalam program. Input biasanya diambil dari perangakat inputan seperti keyboard, mouse, kamera, microphone, dll. Proses  adalah langkah-langkah yang harus dilakukan program untuk menghasilkan output. Output  adalah informasi yang dihasilkan setelah dilakukan proses. Output biasanya ditampilkan ke layar komputer. Pada bahasa pemrograman C++, terdapat beberapa fungsi dasar untuk menampilkan output dan mengambil input. Apa saja itu? Mari kita bahas… Fungsi Output pada C++ C++ memiliki empat fungsi dasar untuk menampilkan output: cout  untuk menampilkan teks ke layar; cerr  untuk menampilkan error; clog  untuk menampilkan log; printf()  untuk menampilkan output, fungsi ini dari C; Kita akan fokus memabahas yang dua saja, yakni  cout  dan  printf() . Soalnya  cerr  dan  clog